indonesia berkarya

Minggu, 08 Mei 2011

HIKAYAT BERDIRINYA BENTENG DI TANAH ARAB


Sebelum datangnya islam, peradaban Arab tak mengenal tradisi pembangunan benteng pertahanan. Menurut Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya bertajuk islamic technology: An Illustrated History, kota yang memiliki tembok-tembok penting pra-islam hanyalah Thaif dan Hijaz.
Seiring berkembangnya agama islam di Semenanjung Arab, Benteng pertahanan mulai di bangun di mana-mana. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan militer di dunia islam pada masa-masa penaklukan oleh para khalifah.
Setelah itu, pada masa kekhalifahan, banyaknya perang i berbagai wilayah mendorong terjadinya pertukaran gagasan antara dunia Islam dengan dunia Barat seperti Byzantium dalam strategi militer.
Ide-ide militer yang melintas antara dunia Islam dengan dunia Barat membuat para arsitektur militer dan para ahli strategi membuat berbagai macam teknik pertahanan, salah satunya dengan membangun benteng pertahanan.
Benteng memang perlu di buat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh guna mempertahankan wilayah kekuasaan. Selain itu, benteng juga di bentuk untuk mengawasi rumah-rumah pemimpin yang ada disekitar lingkungan benteng  dari berbagai macam ancaman.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Hasyr ayat 14: “mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kempung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.”
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, orang yang kafir tidak mungkin berani memerangi tentara Islam kecuali mereka berlindung di balik benteng-benteng. Kemudian mereka akan bertempur guna mempertahankan diri dalam keadaan terpaksa. Dari ayat tersebut, ALLAH juga menggambarkan arti penting benteng guna perlindungan diri dari serangan lawan.
Pada masa itu, sebagian besar kota-kota di negara Islam memiliki benteng yang di luarnya terdapat parit. Parit tersebut berfungsi untuk mencegah musuh menggali pondasi benteng.
Benteng memiliki bentuk yang bermacam-macam, bisa berupa menara sederhanayang di sebut juga Burj, yang tebuat dari batu-batuan yang memiliki dinding sangat-sangat besar dan tebal.
Bangunan kastil ini biasanya mempunyai persediaan airdan gudang makanan yang melimpah ruah. Pasalnya kastil memang di bangun untuk melakukan pertahanan diri selama berbulan-bulan pada masa peperangan.
Tipe benteng pertahan Muslim pada masa ke khalifahan adalah ribatyskni sebuah kastil yang di tinggali oleh para serdadu atau pasukan pilhan yang memiliki kemampuan militer yang luarbiasa. Biasanya, ribat di bangun di sepanjang jalur perbatasan, jalan-jalan utama bahkan di garis pantai wilayah kekuasaan.
Salah satu contohnya adalah Kastil Ellepo di Suriah yang. Sedangkan komunikasi militer antara khalifah dengan panglima perang biasanya di sampaikan oleh kurir yang menunggangi unta di sebuah parit-berupa pelayanan pos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar